Hari/Tanggal : Rabu, 8 Oktober 2025
Fase / Kelas : C / 6A
Pada akhir fase C,Murid dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli.
Capaian Pembelajaran Seni rupa
Pada akhir fase C, Murid mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. Murid mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Murid mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni.
Capaian Pembelaaran Bahasa Indonesia
Pada akhir fase C, Murid mampu menganalisis informasi berupa fakta dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks (fiksi dan informasional) yang disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta mampu menulis teks naratif dan surat untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.
Tujuan Pembelajaran Matematika
Murid dapat mengubah pecahan desemal ke dalam pecahan biasa
Tujuan Pembelajaran Seni Rupa
Murid dapat memahami kerajinan anyaman Indonesia
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia
Murid mampu memahami informasi tentang legenda
Materi Matematika
Langkah-langkah Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Biasa
- Identifikasi Angka di Belakang Koma: Perhatikan jumlah angka di belakang koma. Misalnya, untuk 0,75, ada dua angka di belakang koma.
- Buat Pecahan: Tulis desimal sebagai pecahan dengan penyebut yang sesuai.
- Jika ada satu angka di belakang koma, gunakan 10 sebagai penyebut (contoh: 0,5 = 5/10).
- Jika ada dua angka, gunakan 100 (contoh: 0,75 = 75/100).
Materi Bahasa Indonesia
Ciri-Ciri Kalimat Fakta
Berikut ini merupakan karakteristik atau ciri-ciri kalimat fakta yang perlu kamu tahu. Simak di bawah ini, ya:
- Menggambarkan kejadian yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
- Mengandung data yang akurat, seperti waktu kejadian, tempat atau lokasi kejadian, atau pelaku yang terlibat dalam suatu peristiwa.
- Bersifat objektif dan tidak memihak siapapun.
- Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berikut ini merupakan karakteristik atau ciri-ciri kalimat fakta yang perlu kamu tahu. Simak di bawah ini, ya:
- Menggambarkan kejadian yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
- Mengandung data yang akurat, seperti waktu kejadian, tempat atau lokasi kejadian, atau pelaku yang terlibat dalam suatu peristiwa.
- Bersifat objektif dan tidak memihak siapapun.
- Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Contoh Kalimat Fakta
Beberapa contoh kalimat fakta yang bisa kamu jadikan referensi antara lain sebagai berikut:
- Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari kemerdekaan Indonesia.
- Joko Widodo merupakan Presiden Republik Indonesia yang ke-7.
- Bumi merupakan tempat tinggal makhluk hidup.
- Air mendidih pada suhu 100 derajat Celsius.
- Api dapat menyebabkan kebakaran.
- Medan adalah Ibu Kota Provinsi Sumatra Utara saat ini.
- Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang.
Beberapa contoh kalimat fakta yang bisa kamu jadikan referensi antara lain sebagai berikut:
- Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari kemerdekaan Indonesia.
- Joko Widodo merupakan Presiden Republik Indonesia yang ke-7.
- Bumi merupakan tempat tinggal makhluk hidup.
- Air mendidih pada suhu 100 derajat Celsius.
- Api dapat menyebabkan kebakaran.
- Medan adalah Ibu Kota Provinsi Sumatra Utara saat ini.
- Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang.
Pengertian Kalimat Opini
Kalimat opini adalah kalimat yang mengandung pendapat pribadi atau pendirian seseorang, mengenai suatu fenomena berdasarkan sudut pandangnya.
Kalimat opini tidak didasarkan fakta, melainkan tanggapan pribadi/penulis atas fenomena tersebut. Oleh karena itu, wajar jika dalam satu fenomena yang sama terdapat banyak opini yang berbeda-beda, karena setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda pula.
Meskipun begitu, kalimat opini bisa juga didukung oleh fakta maupun data yang dapat memperkuat argumen atau opini tersebut. Opini yang hanya didasarkan pada asumsi atau pendapat pribadi akan lebih lemah dibandingkan dengan opini yang didukung oleh fakta maupun data.
Kalimat opini adalah kalimat yang mengandung pendapat pribadi atau pendirian seseorang, mengenai suatu fenomena berdasarkan sudut pandangnya.
Kalimat opini tidak didasarkan fakta, melainkan tanggapan pribadi/penulis atas fenomena tersebut. Oleh karena itu, wajar jika dalam satu fenomena yang sama terdapat banyak opini yang berbeda-beda, karena setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda pula.
Meskipun begitu, kalimat opini bisa juga didukung oleh fakta maupun data yang dapat memperkuat argumen atau opini tersebut. Opini yang hanya didasarkan pada asumsi atau pendapat pribadi akan lebih lemah dibandingkan dengan opini yang didukung oleh fakta maupun data.
Ciri-Ciri Kalimat Opini
Ciri-ciri kalimat opini di antaranya dapat kamu lihat di bawah ini:
- Mengandung pendapat, pandangan, maupun argumen pribadi.
- Bersifat subjektif, karena bisa jadi benar menurut seseorang, namun bisa jadi salah menurut orang lain.
- Menggunakan kata-kata yang bersifat relatif, misalnya seperti: mungkin, sebaiknya, menurut, dan seharusnya.
- Dapat digunakan untuk memberikan saran maupun kritik terhadap suatu topik atau peristiwa.
- Umumnya mengandung data atau bukti yang belum tentu benar, sehingga perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
Ciri-ciri kalimat opini di antaranya dapat kamu lihat di bawah ini:
- Mengandung pendapat, pandangan, maupun argumen pribadi.
- Bersifat subjektif, karena bisa jadi benar menurut seseorang, namun bisa jadi salah menurut orang lain.
- Menggunakan kata-kata yang bersifat relatif, misalnya seperti: mungkin, sebaiknya, menurut, dan seharusnya.
- Dapat digunakan untuk memberikan saran maupun kritik terhadap suatu topik atau peristiwa.
- Umumnya mengandung data atau bukti yang belum tentu benar, sehingga perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
Contoh Kalimat Opini
Berikut ini merupakan beberapa contoh kalimat opini yang bisa kamu gunakan untuk memperdalam pemahaman kamu terkait kalimat opini:
- Menurut saya, pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan.
- Jika harga BBM naik, maka biaya transportasi pasti akan ikut meningkat.
- Sebaiknya pemerintah segera mengatasi masalah banjir di Jakarta.
- Pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan di sekolah, terutama jenjang Sekolah Dasar.
- Kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM sangat tidak tepat.
- Saya setuju dengan pendapat bahwa Indonesia harus segera melakukan reformasi agraria.
- Dampak positif media sosial lebih sedikit dibandingkan dampak negatifnya bagi remaja.
- Film Indonesia masih perlu diperbaiki dari segi kualitas.
- Olahraga merupakan bagian terpenting dari gaya hidup sehat.
- Buah pisang adalah buah terenak di dunia
Berikut ini merupakan beberapa contoh kalimat opini yang bisa kamu gunakan untuk memperdalam pemahaman kamu terkait kalimat opini:
- Menurut saya, pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan.
- Jika harga BBM naik, maka biaya transportasi pasti akan ikut meningkat.
- Sebaiknya pemerintah segera mengatasi masalah banjir di Jakarta.
- Pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan di sekolah, terutama jenjang Sekolah Dasar.
- Kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM sangat tidak tepat.
- Saya setuju dengan pendapat bahwa Indonesia harus segera melakukan reformasi agraria.
- Dampak positif media sosial lebih sedikit dibandingkan dampak negatifnya bagi remaja.
- Film Indonesia masih perlu diperbaiki dari segi kualitas.
- Olahraga merupakan bagian terpenting dari gaya hidup sehat.
- Buah pisang adalah buah terenak di dunia
Perbedaan Kalimat Fakta dan Opini
Nah, setelah membaca penjelasan masing-masing dari kalimat fakta dan opini, kita bisa menyimpulkan perbedaan antara kalimat fakta dan kalimat opini. Dicatat ya, guys!
Kalimat Fakta Kalimat Opini - Bersifat objektif, tidak memihak, dan tidak mengandung pendapat pribadi.
- Berisi informasi yang dapat dibuktikan kebenarannya.
- Informasi dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif.
- Data harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H.
- Menyampaikan kejadian yang sedang atau telah terjadi.
- Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya.
- Mengungkapkan fakta secara deskriptif dan apa adanya.
- Penalaran bersifat induktif.
- Bersifat subjektif, artinya bisa berbeda-beda tergantung sudut pandang masing-masing orang.
- Berisi pendapat tentang peristiwa atau fenomena yang terjadi.
- Memberikan pandangan peristiwa yang belum pasti terjadi atau bisa terjadi di kemudian hari.
- Hasil pemikiran atau pendapat seseorang atau kelompok terhadap isu tertentu.
- Biasanya tidak dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H.
- Informasi yang disampaikan belum memiliki pembuktian yang konkret.
- Ditandai dengan penggunaan kata-kata bersifat relatif seperti: bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, dan sebaiknya.
- Opini biasanya diungkapkan secara argumentatif dan persuasif.
- Penalaran bersifat deduktif.
—
Demikian artikel lengkap yang membahas tentang pengertian, ciri-ciri, beserta contoh kalimat fakta dan opini.
Nah, setelah membaca penjelasan masing-masing dari kalimat fakta dan opini, kita bisa menyimpulkan perbedaan antara kalimat fakta dan kalimat opini. Dicatat ya, guys!
Kalimat Fakta | Kalimat Opini |
|
|
—
Demikian artikel lengkap yang membahas tentang pengertian, ciri-ciri, beserta contoh kalimat fakta dan opini.
Materi Seni Rupa
Berdasarkan bahannya, anyaman dikelompokkan menjadi:
1. Anyaman daun bengkuang, seperti tikar dan tudung saji
1. Anyaman datar dapat dibentuk sesuai pola dan bentuknya. Pembentukan pola ini membutuhkan ketelitian dan keahlian tangan esktra.
0 komentar:
Posting Komentar