Hari/Tanggal : Rabu,8 Mei 2024
Kelas : 4A
Mapel : Matematika & Pendidikan Pancasila
Capaian Pembelajaran Matematika :
Pada akhir fase B, Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar pecahan, serta dapat mengenali pecahan senilai. Mereka dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan ( number sense) pada bilangan decimal, dan dapat menghubungkan pecahan decimal dan pesrseratusan dengan persen
① a. Setelah mengamati gambar persegi panjang dan gambar kue terang bulan yang berhubungan dengan pecahan senilai, peserta didik mampu menganalisis pecahan senilai dengan benar.
b. Peserta didik dapat mengubah pecaha biasa ke dalam pecahan campuran dan mengubah pecahan campuran ke dalam pecahan biasa
v Menjelaskan makna silasila Pancasila serta dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
v Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara individual di kelas sesuai dengan perkembangan peserta didik dan konteks sekolah (beberapa contoh; meminta maaf, berterima kasih, meminta tolong, cuci tangan, mengantri, merapikan tempat duduk, dan sebagainya.
v Memahami harapan kelompok terhadap dirinya untuk mencapai tujuan kelompok.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
1. Pecahan biasa
Pecahan biasa dibagi menjadi dua macam, yaitu pecahan sejati dan pecahan tidak sejati.- Pecahan sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya.
- Pecahan tidak sejati merupakan kebalikannya. Misalkan diketahui sebuah bilangan pecahan a/b, jika a < b disebut pecahan sejati, jika a > b disebut pecahan tidak sejati.
2. Pecahan campuran
Pecahan campuran adalah pecahan yang memuat campuran bilangan bulat dan pecahan murni. Pecahan campuran diperoleh dari pecahan biasa tidak sejati dengan pembagian porogapit bersisa.Contoh:
- Cara Mengubah Pecahan Biasa (Tidak Murni) ke Pecahan Campuran
Pembilang dibentuk menjadi kelipatan penyebut, dan ditambahkan sisanya.
Contoh:
(gambar Ruang Guru)
Atau cara menggunakan porogapit:
(cara porogapit gambar: Ruang Guru)
- Cara Mengubah Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa (Tidak Murni)
Pembilang dibentuk dari bilangan bulat pada pecahan campuran yang dikalikan dengan penyebut, lalu ditambahkan pembilang pada pecahan campuran.
Contoh:
Kerja sama atau yang biasa disebut sebagai gotong royong merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan adanya gotong royong, berbagai urusan akan lebih mudah diatasi. Maka itu, penting sekali untuk mengetahui tentang pola hidup secara bergotong royong.
Sebagai makhluk sosial, manusia yang banyak kekurangan mempunyai keterbatasan di berbagai hal, termasuk urusan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka, dengan alasan tersebut manusia tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Dengan hidup gotong royong, banyak beban bisa menjadi lebih ringan.
Manfaat Gotong Royong
Nilai-nilai dalam Pancasila mengajarkan bahwa setiap warga negara Indonesia mesti menjauh dari perilaku dan sikap yang individualis atau egois.
Sikap individualis bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa sebab lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.
Sikap tersebut juga membuat pola hidup gotong royong antar-sesama warga negara menjadi sulit direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Pola hidup gotong royong penting untuk ditumbuhkan di tengah masyarakat karena banyak sekali manfaatnya.
Berikut sejumlah manfaat dari gotong royong:
- Pekerjaan yang berat menjadi ringan
- Mempererat persaudaraan dan kerukunan
- Menghilangkan perbedaan dan menciptakan kebersamaan
- Membangun semangat gotong royong
- Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
- Kehidupan bermasyarakat menjadi nyaman, tentram dan damai.
Contoh Gotong Royong di Sekolah, Masyarakat, Rumah
Manusia merupakan makhluk sosial sehingga cenderung hidup berkelompok. Di kehidupan sehari-hari, pengelompokan itu membuat manusia bisa saling berinteraksi.
Contoh dari interaksi sosial tersebut terjadi di lingkungan sekolah, masyarakat, hingga rumah. Di 3 lingkungan itu, perilaku hidup gotong royong juga penting untuk diterapkan.
Dengan demikian, gotong royong bisa dilakukan di berbagai bidang. Gotong royong bisa dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Berikut ini contoh bentuk gotong royong dalam lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, serta lingkungan rumah.
1. Contoh Gotong Royong di Rumah
Dalam sebuah rumah, setiap anggota keluarga harus memahami peran dan kedudukannya, saling bekerja sama sekaligus menghormati. Dengan begitu, akan tercipta lingkungan keluarga harmonis.
Karena itu, pola hidup gotong royong juga sangat penting diterapkan di rumah. Berikut ini contoh bentuk gotong royong di lingkungan rumah:
- Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian rumah
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah
- Mematuhi setiap aturan yang telah ditetapkan dalam keluarga
- Mengerjakan tugas masing-masing sesuai dengan kesepakatan bersama
2. Contoh Gotong Royong di Masyarakat
Pola hidup gotong royong juga penting diterapkan di lingkungan masyarakat. Tujuannya, dengan ada sikap gotong royong, terwujud kehidupan masyarakat yang harmonis, tertib, dan tentram.
Berikut contoh bentuk gotong royong di lingkungan masyarakat:
- Pelaksanaan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan
- Membantu tetangga yang sedang mengalami kesusahan
- Ikut serta melaksanakan program sistem keamanan lingkungan (Siskamling)
- Mematuhi aturan yang ada dalam masyarakat
- Bersama-sama membersihkan sampah di lingkungan RT
3. Contoh Gotong Royong di Sekolah
Sebagai tempat berkumpulkan peserta didik dan guru, sekolah merupakan lingkungan yang perlu menjadi tempat penerapan sikap gotong royong.
Kebiasaan perilaku gotong royong di sekolah bisa membuat kegiatan pendidikan dan pembelajaran memberikan makna akan pentingnya solidaritas.
Lingkungan sekolah juga akan lebih kondusif dan harmonis karena berbagai urusan dan persoalan diatasi secara bersama-sama.
Contoh bentuk gotong royong di sekolah adalah sebagai berikut:
- Membersihkan kelas secara berkelompok dan bergiliran
- Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
- Mengumpulkan dana sosial untuk membantu siswa miskin
- Menyiapkan acara tahunan sekolah melibatkan lintas-kelas
- Mengaktifkan kelompok belajar bersama
Contoh Gotong Royong di Bidang Sosial Budaya
Gotong royong perlu diterapkan di berbagai bidang. Salah satu yang berhubungan erat dengan isu kemasyarakatan adalah bidang sosial-budaya.
Permasalahan sosial yang sering kita jumpai di masyarakat antara lain kemiskinan, pengangguran, balapan liar, pelanggaran terhadap aturan atau norma, tawuran dan lain sebagainya.
Untuk mengatasi masalah-masalah itu, para warga perlu bergotongroyong. Adapun bentuk gotong royong dalam bidang sosial tersebut dapat bermacam-macam praktiknya.
Berikut contoh gotong royong di bidang sosial budaya:
- Gotong royong memperbaiki jembatan yang roboh
- Bersama-sama membersihkan aliran sungai untuk mencegah banjir
- Membantu tetangga saat mengalami kesusahan
- Bersama-sama mendirikan rumah tetangga yang roboh karena angin topan
- Membantu korban bencana alam sesuai dengan kemampuan
- Memberikan informasi kepada pihak berwajib saat ada peristiwa kriminal.
3. Dalam sebuah sekolah, siswa dan guru akan bekerja sama untuk menyelenggarakan acara lomba. Apa yang harus dilakukan siswa dan guru untuk menyelenggarakan acara tersebut?
4. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama adalah pengertian...
5. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama adalah pengertian...
0 komentar:
Posting Komentar