Senin, 26 Februari 2024

Materi Ajar, Selasa 27 February 2024

 


Hari/Tanggal : Selasa, 27 February 2024

Kelas : 4A

Mapel : Matematika & Bahasa Indonesia

Capaian Pembelajaran Matematika :

Pada akhir Fase B, siswa  dapat Memahami definisi persegi panjang dan kubus dan komponen (sisi, rusuk, titik sudut) balok dan kubus dengan mengklasifikasikan kotak di sekitar kita

👉👉Tujuan Pembelajaran (TP) Matematika:

① Mengklasifikasikan persegi panjang dan kubus serta memahami definisinya dengan mengelompokkan bentuk kotak ke dalam kelompok berdasarkan bentuk mukanya.

 ② Untuk memahami bahwa persegi panjang dan kubus memiliki permukaan/sisi, rusuk, dan titik sudut, dan untuk menyelidiki propertinya dari sudut pandang ini. 

     Materi : Sifat Bangun Ruang

👉👉Capaian Penbelajaran Bahasa Indonesia 

Peserta didik mampu  mengidentifikasi dan memahami kata-kata baru pada teks; Peserta didik dapat menyampaikan pendapat tentang isi dan ilustrasi teks; Peserta didik dapat memahami kejadian dan perubahan perasaan tokoh dalam cerita; dan Peserta didik dapat menggunakan kalimat efektif

Tujuan Pembelajaran :

v  Peserta didik dapat mengidentifikasi dan memahami kata-kata baru pada puisi;

v  Peserta didik dapat menyampaikan pendapat tentang isi dan ilustrasi puisi;


Sebelum belajar marilah kita bersamasama untuk belajar


Materi Matematika
Apresepsi
Masih inggatkah kalian dengan yang sudah dipelajari pada minggu lalu?? minggu lalu kita sudah banyak mempelajari materi pengoperasian bilangan desimal dengan bilangan bulat, semoga dapat dipahami dengan mudah ya nak....
Materi Matematika
Sekarang mari kita pelajari sifat-sifat bangun ruang sederhana berkaitan dengan sisi, rusuk, dan titik sudutnya.

1. Sifat-Sifat Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukurang sama. Lihat Gambar kubur berikut.
Sifat-Sifat Kubus

Sisi yang dimiliki kubus ABCD.EFGH adalah Sisi ABCD, Sisi ABFE, Sisi ADHE, Sisi EFGH, Sisi DCGH, Sisi BCGF. Sehingga ada 6 sisi pada bangun ruang kubus.

Rusuk yang dimiliki Kubus ABCD.EFGH adalah Rusuk AB, Rusuk EF, Rusuk HG, Rusuk DC, Rusuk BC, Rusuk FG, Rusuk EH, Rusuk AD, Rusuk EA, Rusuk BF, Rusuk CG, Rusuk DH. Sehingga ada 12 rusuk pada bangun ruang kubus.

Titik Sudut yang dimiliki Kubus ABCD.EFGH adalah Titik Sudut A, Titik Sudut B, Titik Sudut C, Titik Sudut D, Titik Sudut E, Titik Sudut F, Titik Sudut G, Titik Sudut H. Sehingga ada 8 Titik Sudut pada bangun ruang Kubus.

2. Sifat-Sifat Balok 
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang atau 6 buah persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar berhadapan dan berukuran sama.
Perhatikan Gambar berikut
Sifat-sifat Balok
Sisi yang dimiliki Balok ABCD.EFGH adalah
Sisi ABCD = Sisi EFGH
Sisi BCFG  = Sisi DCGH
Sisi ADHE = Sisi EFGH

Rusuk yang dimiliki Balok ABCD.EFGH adalah Rusuk AB, Rusuk EF, Rusuk HG, Rusuk DC, Rusuk BC, Rusuk FG, Rusuk EH, Rusuk AD, Rusuk EA, Rusuk BF, Rusuk CG, Rusuk DH. Sehingga ada 12 Rusuk pada bangun ruang Balok.

Titik Sudut yang dimiliki Balok ABCD.EFGH adalah Titik Sudut A, Titik Sudut B, Titik Sudut C, Titik Sudut D, Titik Sudut E, Titik Sudut F, Titik Sudut G, Titik Sudut H. Sehingga ada 8 Titik Sudut pada bangun ruang Balok.

Materi Bahasa Indonesia
Unsur Puisi:
Kata: unsur utama dalam penyusunan puisi, menentukan kesatuan dan keindahan makna puisi secara keseluruhan.
Larik atau baris: paduan kata-kata yang dituliskan dalam kalimat berbentuk baris.
Kalimat dalam puisi tidak menggunakan aturan baku karena bisa berupa satu kata, frase, atau kalimat lengkap.
Bait: kumpulan larik yang tersusun harmonis, mengandung makna puisi.
Rima: bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi, umumnya berada di suku kata akhir setiap larik. Rima bisa berupa pengulangan bunyi (sajak a-a-a-a atau a-b-a-b) atau bunyi bebas tanpa pola.
Irama: pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut bunyi bacaan puisi.
Makna/Isi: informasi utama yang disampaikan dalam puisi.
Amanat: pesan yang disampaikan oleh penulis puisi kepada pembaca, tersirat di balik kata-kata dan berada di balik tema yang diungkapkan.

Jenis-jenis Puisi:
Puisi Lama: puisi yang masih terikat oleh aturan rima dengan pola tertentu, pengaturan jumlah larik dalam setiap bait dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi.
a. Pantun (4 larik, 2 larik pertama berupa sampiran, 2 larik terakhir berupa isi, rima a-b-a-b)
b. Gurindam (2 larik, larik pertama berupa sampiran, larik terakhir berupa isi, rima a-a-a-a)
Puisi Baru: tidak terikat dengan pola rima tertentu, jumlah baris, jumlah kata, maupun jumlah bait. Tetap mengandung irama, rima, musikalitas, makna, dan amanat.

Bahasa dan Makna Puisi
Bahasa Puisi: mengandung makna tersembunyi dan cenderung imajinatif
Bahasanya singkat, padat, dan bermakna
Menggunakan gaya bahasa (majas)
Memiliki rima (persamaan bunyi) yang menambah keindahan, memberikan efek musikal, dan memberi kesan sehingga puisi mudah diingat
Menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat, sesuai dengan tema yang disampaikan, agar mudah diingat, indah didengar/dibaca, dan menciptakan kekaguman
Tidak selamanya menggunakan kata kiasan, ada kalanya menggunakan kata bermakna lugas. Semua bergantung pada tema puisi yang dibuat

Jenis-jenis Majas (Gaya Bahasa) dalam Puisi:
Personifikasi: membuat suatu benda mati seakan berperilaku seperti manusia. Contoh: Pucuk-pucuk teh yang menggeliat
Metafora: menjadikan suatu benda memiliki sifat baru di luar kebiasaan. Contoh: Batang usiaku sudah tinggi
Pengulangan (Repetisi): penjajaran beberapa kata, frasa, atau kalimat yang sama. Contoh: Tak perlu sedu sedan itu
Hiperbola: pernyataan yang berlebihan untuk memperhebat, meningkatkan kesan, dan daya pengaruh. Contoh: Pekik merdeka berkumandang di angkasa.
Litotes: kebalikan hiperbola, mengecilkan atau mengurangi keadaan sebenarnya. Contoh: Aku bukanlah manusia yang berada. (padahal aslinya berada, digunakan untuk merendah)
Ironi: menyatakan makna yang bertentangan untuk mengolok-olok/menyindir. Contoh: Bagus benar kelakuanmu, adikmu sendiri kau sakiti
Memahami Makna Puisi: mempelajari dan membaca puisi untuk dapat memahami makna sehingga mampu mengajak pendengar terhanyut ke dalam puisi yang dibawakan.

Jenis-jenis Makna Puisi:
Makna lugas: makna sebenarnya, disampaikan secara jelas
Makna kias: makna yang melambangkan sesuatu, ditujukan untuk membangun imajinasi

Menulis dan Mendeklamasikan Puisi
Langkah-langkah Menulis Puisi:
Menentukan topik utama dan judul
Menentukan kata kunci yang akan digunakan
Menentukan ide pokok untuk setiap bait
Menuangkan ide pokok-ide pokok ke dalam bait-bait dengan memperhatikan gaya bahasa, diksi, dan rima
Mengembangkan puisi seindah mungkin

Hal yang harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi:
Bahasa yang digunakan harus ringkas, padat, dan indah
Kata-kata yang dipilih memiliki bunyi yang indah dan merdu saat dibaca
Makna kata bisa menimbulkan banyak arti, harus disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan
Mengandung imajinasi mendalam tentang topik yang dibicarakan

Deklamasi Puisi
Membaca puisi tanpa membawa teks dengan diiringi lagu, dikuatkan dengan ekspresi dan gerak tubuh yang sesuai dengan makna puisi tersebut.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mendeklamasikan Puisi:
Ekspresi Wajah: penghayatan isi puisi yang digambarkan melalui raut wajah untuk menunjukkan perasaan.
Lafal: penyebutan atau pengejaan kata-kata harus jelas agar mudah dipahami.
Intonasi: tinggi rendahnya nada baca untuk memberi penekanan pada kata tertentu.
Irama: panjang pendek, keras lembut, kuat lemahnya suara.
Gerak Tubuh: penggambaran perasaan yang terkandung dalam puisi melalui gerak tubuh, melengkapi ekspresi wajah.

Perhatian deklamasi puisi di bawah ini


Kesimpulan 
Alhamdulillah hari ini ini kita semua sudah mempelajari tentang materi sifat bangun ruang dan deklamasi puisi semoga kalian semua mudah dalam memahami materi yaa...

Penutup
Demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat dipahami yaa, Jangan lupa untuk pembelajaraan di hari esok  yaitu IPAS dan matematika 
Semangat belajar 💪💪

0 komentar:

Posting Komentar