Rabu, 03 September 2025

Materi Ajar Rabu, 3 September 2025

 



Hari/Tanggal                   :  Rabu, 3 September  2025

Fase / Kelas                    : C / 6A

Muatan Pembelajaran     :   1. Matematika (Mengubah pecahan desimal ke dalam pecahan biasa)
                                            2. Bahasa Indonesia (mengidentifikasi ide pokok)
                                            3. Seni Budaya (Mengenal Makrame)
Metode Pembelajaran     :  1. Matematika (Demonstrasi)
                                           2. Bahasa Indonesia (Demonstrasi)
                                           3. Seni Budaya (Projeck Based learning) 

Capaian Pembelajaran Matematika

Pada akhir fase C,Murid dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli.

Capaian Pembelajaran Seni rupa

Pada akhir fase C, Murid mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. Murid  mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Murid mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni.

Capaian Pembelaaran Bahasa Indonesia

Pada akhir fase C, Murid  mampu menganalisis informasi berupa fakta dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks (fiksi dan informasional) yang disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta mampu menulis teks naratif dan surat untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.

Tujuan Pembelajaran Matematika 

Murid dapat mengubah pecahan desemal ke dalam pecahan biasa

Tujuan Pembelajaran Seni Rupa

 Murid dapat memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia 

Murid mampu mengindentifikasi ide popok paragraf


Materi Matematika

Untuk mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa, kalikan angka desimal dengan 10, 100, atau 1000 tergantung pada jumlah angka di belakang koma, lalu sederhanakan.

Langkah-langkah Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Biasa

  1. Identifikasi Angka di Belakang Koma: Perhatikan jumlah angka di belakang koma. Misalnya, untuk 0,75, ada dua angka di belakang koma.
  2. Buat Pecahan: Tulis desimal sebagai pecahan dengan penyebut yang sesuai.
  1. Sederhanakan Pecahan: Setelah menulis pecahan, sederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan faktor persekutuan terbesar (FPB).
  • Contoh: Untuk 0,75, kita punya 75/100. FPB dari 75 dan 100 adalah 25, jadi:
75÷25100÷25=34
  1. Contoh Lain:
  • Mengubah 0,625 menjadi pecahan biasa:
  • Tulis sebagai 625/1000.
  • FPB dari 625 dan 1000 adalah 125, jadi:
625÷1251000÷125=58

Pecahan Desimal Tak Hingga

Untuk pecahan desimal tak hingga, seperti 0,333..., Anda dapat menggunakan metode aljabar:
  • Misalkan x=0,333...
  • Kalikan dengan 10: 10x=3,333...
  • Kurangi persamaan pertama dari yang kedua:
10xx=3,333...0,333...    9x=3    x=39=13

Materi Bahasa Indonesia

Pengertian Ide Pokok

Apa itu ide pokok? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide pokok artinya rancangan, gagasan, atau cita-cita yang tersusun dalam pikiran. Nah, kalau kita pahami dari sudut pandang soal Bahasa Indonesia, ide pokok adalah sebuah topik atau pesan yang dibahas dalam sebuah paragraf. 

Ide pokok dapat disebut sebagai kalimat utama, gagasan pokok, gagasan utama, gagasan pikiran, dan pokok pikiran. 

Ciri-Ciri Ide Pokok

Supaya lebih mudah, ide pokok sebuah paragraf bisa kita jumpai dengan melihat ciri-ciri berikut:

  1. Ide pokok diikuti oleh kalimat penjelas atau kalimat pendukung untuk menjelaskan lebih lanjut. 
  2. Ide pokok biasanya menjadi sebagai pusat atau inti pembahasan.
  3. Ide pokok memuat informasi yang lebih umum.
  4. Ide pokok dapat berdiri sendiri meskipun kalimat pendukungnya diganti atau dihilangkan.

 

Fungsi Ide Pokok

Dalam satu paragraf hanya terdapat satu ide pokok. Fungsinya untuk membantu pembaca memahami pesan atau argumen yang ingin disampaikan. Ide pokok juga berfungsi untuk merangkum keseluruhan kalimat yang terdapat pada paragraf.

Nah, dari sisi penulis, peran ide pokok tak kalah penting loh. Adanya ide pokok memudahkan mereka untuk menyampaikan informasi yang terstruktur, jelas, efektif, serta tidak keluar dari topik yang dibahas.

 

Cara Menentukan Ide Pokok

Untuk menemukan ide pokok dalam sebuah bacaan, kamu dapat menggunakan teknik skimming. Dengan skimming, kamu bisa menentukan ide pokok lebih cepat. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Perhatikan judul bacaan.
  2. Tandai kalimat atau kata penting.
  3. Simak kalimat yang terdapat pada awal atau akhir paragraf.
  4. Jika ada, kamu juga bisa menemukan ide pokok lewat infografis di paragraf tersebut.

 

Letak Ide Pokok

Kebanyakan dari kita menganggap ide pokok hanya terletak pada paragraf pertama. Padahal, kita bisa menemukan ide pokok di awal, akhir, atau campuran antara awal dan akhir paragraf. Berikut contohnya:

1. Paragraf Deduktif

Pada paragraf deduktif, kita dapat menemukan ide pokok atau gagasan utama pada awal paragraf. Ide pokok atau gagasan utama akan diutarakan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung. Karenanya, paragraf deduktif mempunyai alur tulisan dari khusus ke umum. Dalam paragraf ini, hal-hal yang menjadi inti pembicaraan telah disampaikan di kalimat awal sebelum menuliskan ide pendukung lainnya.

Contoh:

Pendidikan merupakan kunci utama untuk membuka pintu kesuksesan dalam kehidupan. Pertama, melalui pendidikan, seseorang memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia pekerjaan. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan mengembangkan keterampilan tertentu, individu dapat menemukan peluang karir yang lebih baik. Kedua, pendidikan juga membantu membentuk karakter dan kepribadian. Nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan di sekolah memainkan peran penting dalam membentuk individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat. Terakhir, pendidikan membuka pintu akses ke berbagai peluang. Dengan memiliki latar belakang pendidikan yang baik, seseorang dapat mengakses peluang pendidikan lanjutan, pelatihan pekerjaan, dan pengembangan diri yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Ide pokok paragraf ini terletak pada kalimat pendidikan merupakan kunci utama untuk membuka pintu kesuksesan dalam kehidupan”Ide pokok kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang menerangkan alasan pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.

 

2. Paragraf Deduktif

Pada paragraf induktif, kita dapat menemukan ide pokok atau gagasan utama ada di akhir paragraf. Kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung akan diutarakan terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan ide pokok atau gagasan utama suatu paragraf. Itu sebabnya paragraf induktif memiliki alur penulisan dari umum ke khusus. Pada paragraf ini, awal kalimat membahas hal yang bersifat umum, kemudian baru ide pokoknya dituliskan di akhir kalimat. 

Contoh:

Yoga, olahraga yang berasal dari India telah menjadi fenomena global dalam mewujudkan hidup sehat. Dengan menggabungkan gerakan tubuh, pernapasan, dan pemikiran, yoga tidak hanya membentuk kebugaran fisik, tetapi juga memberikan dampak positif secara menyeluruh. Melalui latihan postur tubuh, yoga meningkatkan kekuatan, kelenturan, dan keseimbangan, menciptakan manfaat nyata untuk kondisi fisik kita. Selain itu, fokus pada teknik pernapasan membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Kesimpulannya, yoga bukan hanya latihan, melainkan suatu pendekatan holistik yang merangkul kesehatan dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan.

Ide pokok paragraf ini terletak pada kalimat yoga bukan hanya latihan, melainkan suatu pendekatan holistik yang merangkul kesehatan dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Kalimat terakhir ini merangkum kalimat sebelumnya yang berada di awal dan tengah paragraf.

 

3. Paragraf Campuran

Paragraf Campuran yang disebut juga paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal dan akhir. Meski terdapat dua kali pemunculan kalimat utama, bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Adanya dua kalimat utama itu hanya sebagai bentuk pengulangan gagasan utama sekaligus untuk mempertegas informasi yang disampaikan.

Contoh:

Hutan memiliki manfaat yang luar biasa bagi manusia. Di hutan tumbuh bermacam-macam tumbuhan yang dapat mencegah banjir, erosi, dan tanah longsor. Hewan-hewan juga dapat hidup bebas di hutan, kita juga dapat memanfaatkan hutan sebagai tempat wisata dan cadangan oksigen. Sayangnya, banyak oknum yang serakah yang membabat habis hutan demi kepentingan pribadi. Maka dari itu, penting untuk menjaga hutan demi keberlangsungan hidup anak cucu kita.

Ide pokok paragraf ini terletak pada kalimat pertama hutan memiliki manfaat yang luar biasa bagi manusia” dan kalimat terakhir yaitu “penting menjaga hutan demi keberlangsungan hidup anak cucu kita”.

Contoh Ide Pokok

Kini pembuatan makanan berbahan dasar buah mangrove sudah mulai dikembangkan. Salah satu kelompok masyarakat yang berupaya untuk terus mengembangkannya adalah ibu-ibu nelayan di Balikpapan. Meskipun tidak langsung berhasil, akhirnya mereka berhasil memanfaatkan beberapa jenis mangrove menjadi aneka makanan, seperti kolak, sayur, dan permen. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memanfaatkan buah mangrove menjadi makanan yang lebih berguna dan bernilai ekonomi tinggi. 

Ide pokok: Pengembangan makanan berbahan dasar buah mangrove. 

Kalimat utama: Kini pembuatan makanan berbahan dasar buah mangrove sudah mulai dikembangkan.

Materi Seni Rupa

Makrame adalah seni kerajinan tangan yang membuat banyak orang tertarik karena keindahannya yang unik. Dengan mengetahui pengertian makrame, semua orang dapat memahami prinsip dasar seni ini.

Makrame adalah Hasil Kerajinan Tangan

Ilustrasi makrame adalah - Sumber: pixabay.com/sagorbarn
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makrame adalah - Sumber: pixabay.com/sagorbarn
Makrame adalah seni atau kerajinan tangan yang menggunakan teknik mengikat benang atau tali untuk membuat berbagai macam produk dekoratif atau fungsional. Teknik ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan kini semakin populer sebagai bentuk seni kriya.

Makrame berasal dari kata “macramé” yang berasal dari bahasa Arab, yaitu "migramah", yang berarti ikatan atau simpul. Seni ini pertama kali berkembang di Timur Tengah pada abad ke-13, saat para pengrajin menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan rambut, perhiasan, dan berbagai benda dekoratif lainnya.
Makrame dilakukan dengan membuat simpul-simpul tertentu pada benang atau tali. Tahapan proses pembuatan makrame antara lain:

1. Persiapan Bahan

Pilih tali atau benang sesuai dengan proyek yang ingin dibuat. Ukur panjang tali yang diperlukan, sesuaikan dengan ukuran desain yang diinginkan.

2. Mengikat Simpul Dasar

Mulai dengan mengikat simpul-simpul dasar untuk membentuk pola yang diinginkan. Pola dapat berupa kombinasi dari berbagai simpul yang diulang untuk menciptakan tekstur atau gambar.

3. Menyusun Desain

Desain makrame bisa berupa pola geometris, bentuk alam, atau desain abstrak. Makrame sering dipengaruhi oleh imajinasi dan kreativitas pembuatnya.

4. Finishing

Setelah desain selesai, ujung tali yang berlebih bisa dipotong dan dihias dengan cara tertentu, seperti membentuk poni atau tali yang digantung, tergantung pada proyek.
Dari proses tersebut, beberapa contoh produk makrame yang bisa dihasilkan adalah hiasan dinding, gantungan pot, tirai, tas, gelang, kalung, dan tali pengikat aksesoris lainnya.

Kesimpulan


Penutup
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat. dan kita akan lanjutkan pada pertemua selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar