Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2024
Kelas : 4A
Mapel : Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia
v Menjelaskan makna silasila Pancasila serta dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
v Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara individual di kelas sesuai dengan perkembangan peserta didik dan konteks sekolah (beberapa contoh; meminta maaf, berterima kasih, meminta tolong, cuci tangan, mengantri, merapikan tempat duduk, dan sebagainya.
v Memahami harapan kelompok terhadap dirinya untuk mencapai tujuan kelompok.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
👉👉Capaian Penbelajaran Bahasa Indonesia
v Peserta didik dapat menyebutkan permasalahan yang dialami tokoh di dalam cerita;
v Peserta didik dapat menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks;
v Peserta didik dapat membedakan informasi fakta dan opini; dan Peserta didik dapat menulis dengan struktur awal-tengah-akhir menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran :
- Melalui kegiatan membaca teks “Garuk-Garuk”, peserta didik mampu membaca nyaring dengan pengucapan yang baik.
- Melalui mencermati isi teks, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyebutkan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita.
Kerja sama atau yang biasa disebut sebagai gotong royong merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan adanya gotong royong, berbagai urusan akan lebih mudah diatasi. Maka itu, penting sekali untuk mengetahui tentang pola hidup secara bergotong royong.
Sebagai makhluk sosial, manusia yang banyak kekurangan mempunyai keterbatasan di berbagai hal, termasuk urusan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka, dengan alasan tersebut manusia tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Dengan hidup gotong royong, banyak beban bisa menjadi lebih ringan.
Manfaat Gotong Royong
Nilai-nilai dalam Pancasila mengajarkan bahwa setiap warga negara Indonesia mesti menjauh dari perilaku dan sikap yang individualis atau egois.
Sikap individualis bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa sebab lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.
Sikap tersebut juga membuat pola hidup gotong royong antar-sesama warga negara menjadi sulit direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Pola hidup gotong royong penting untuk ditumbuhkan di tengah masyarakat karena banyak sekali manfaatnya.
Berikut sejumlah manfaat dari gotong royong:
- Pekerjaan yang berat menjadi ringan
- Mempererat persaudaraan dan kerukunan
- Menghilangkan perbedaan dan menciptakan kebersamaan
- Membangun semangat gotong royong
- Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
- Kehidupan bermasyarakat menjadi nyaman, tentram dan damai.
Contoh Gotong Royong di Sekolah, Masyarakat, Rumah
Manusia merupakan makhluk sosial sehingga cenderung hidup berkelompok. Di kehidupan sehari-hari, pengelompokan itu membuat manusia bisa saling berinteraksi.
Contoh dari interaksi sosial tersebut terjadi di lingkungan sekolah, masyarakat, hingga rumah. Di 3 lingkungan itu, perilaku hidup gotong royong juga penting untuk diterapkan.
Dengan demikian, gotong royong bisa dilakukan di berbagai bidang. Gotong royong bisa dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Berikut ini contoh bentuk gotong royong dalam lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, serta lingkungan rumah.
1. Contoh Gotong Royong di Rumah
Dalam sebuah rumah, setiap anggota keluarga harus memahami peran dan kedudukannya, saling bekerja sama sekaligus menghormati. Dengan begitu, akan tercipta lingkungan keluarga harmonis.
Karena itu, pola hidup gotong royong juga sangat penting diterapkan di rumah. Berikut ini contoh bentuk gotong royong di lingkungan rumah:
- Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian rumah
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah
- Mematuhi setiap aturan yang telah ditetapkan dalam keluarga
- Mengerjakan tugas masing-masing sesuai dengan kesepakatan bersama
2. Contoh Gotong Royong di Masyarakat
Pola hidup gotong royong juga penting diterapkan di lingkungan masyarakat. Tujuannya, dengan ada sikap gotong royong, terwujud kehidupan masyarakat yang harmonis, tertib, dan tentram.
Berikut contoh bentuk gotong royong di lingkungan masyarakat:
- Pelaksanaan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan
- Membantu tetangga yang sedang mengalami kesusahan
- Ikut serta melaksanakan program sistem keamanan lingkungan (Siskamling)
- Mematuhi aturan yang ada dalam masyarakat
- Bersama-sama membersihkan sampah di lingkungan RT
3. Contoh Gotong Royong di Sekolah
Sebagai tempat berkumpulkan peserta didik dan guru, sekolah merupakan lingkungan yang perlu menjadi tempat penerapan sikap gotong royong.
Kebiasaan perilaku gotong royong di sekolah bisa membuat kegiatan pendidikan dan pembelajaran memberikan makna akan pentingnya solidaritas.
Lingkungan sekolah juga akan lebih kondusif dan harmonis karena berbagai urusan dan persoalan diatasi secara bersama-sama.
Contoh bentuk gotong royong di sekolah adalah sebagai berikut:
- Membersihkan kelas secara berkelompok dan bergiliran
- Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
- Mengumpulkan dana sosial untuk membantu siswa miskin
- Menyiapkan acara tahunan sekolah
Contoh Gotong Royong di Bidang Sosial Budaya
Berikut contoh gotong royong di bidang sosial budaya:
- Gotong royong memperbaiki jembatan yang roboh
- Bersama-sama membersihkan aliran sungai untuk mencegah banjir
- Membantu tetangga saat mengalami kesusahan
- Bersama-sama mendirikan rumah tetangga yang roboh karena angin topan
- Membantu korban bencana alam sesuai dengan kemampuan
- Memberikan informasi kepada pihak berwajib saat ada peristiwa kriminal.
3. Dalam sebuah sekolah, siswa dan guru akan bekerja sama untuk menyelenggarakan acara lomba. Apa yang harus dilakukan siswa dan guru untuk menyelenggarakan acara tersebut?
4. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama adalah pengertian...
5. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama adalah pengertian...
Materi Bahasa Indonesia
Perbandingan watak tokoh
Tokoh termasuk ke dalam unsur instrinsik atau unsur pembangun cerita, yang mencakup nama, karakter atau watak, dan kepribadian tokoh-tokoh dalam cerita.
Berdasarkan fungsinya, ada dua jenis tokoh yang kita kenal dalam cerita, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.
kita akan belajar mencari perbedaan tokoh utama dan tokoh tambahan dalam sebuah cerita.
Tokoh Utama
Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam suatu cerita.
Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.
Ada beberapa ciri khas yang dimiliki tokoh utama yang membedakannya dengan tokoh tambahan, berikut di antaranya.
- Paling sering diceritakan.
- Ada di awal hingga akhir cerita.
- Berperan penting membangun cerita.
- Tindakan dan dialognya menjadi petunjuk jalannya cerita selanjutnya.
- Berkaitan langsung dengan alur utama cerita.
Tokoh Tambahan
Tokoh tambahan merupakan tokoh yang dimunculkan sesekali atau beberapa kali dalam cerita dan digunakan penulis untuk menghidupkan cerita agar lebih menarik.
Tokoh tambahan juga disebut dengan istilah tokoh pembantu, berfungsi untuk pelengkap tokoh utama dalam menghidupkan cerita.
Peran tokoh tambahan yaitu sebagai pelengkap dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya menunjang tokoh utama.
Sama seperti tokoh utama, tokoh tambahan juga punya beragam ciri khas, berikut ini di antaranya.
- Kemunculannya tidak sesering tokoh utama.
- Diperkenalkan di tengah-tengah cerita, setelah pembaca mengenal tokoh utama.
- Bisa menjadi lawan atau kawan dari tokoh utama.
- Berperan memengaruhi tindakan dan dialog tokoh utama.
- Tindakan dan dialognya dipengaruhi oleh tokoh utama.
Latihan Soal Bahasa Indonesia
Bacalah buku paket bahsa indonesia penerbit Masmedia pada halaman 226 yang berjudul "Tak Malas Lagi" Kemudian jawablah pertanyaan berikut!
1. Siapakah tokoh utama yang berperan dalam cerita dan jelaskan watak tokoh tersebut !
2. Siapa sajakah yang menjadi tokoh tambahan dan jelaskan watak dari masing masing tokoh tersebut !
3. Permasalahan apa yang di alami tokoh dalam cerita? Jelaskan !
Tulislah pada buku latihan bahasa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar