Kamis, 02 Mei 2024

Materi Ajar, Kamis, 2 Mei 2024

  

Hari/Tanggal : Kamis, 2 Mei 2024

Kelas : 4A

Mapel : IPAS dan Pendidika Pancasila


👉Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila :

v  Menjelaskan makna silasila Pancasila serta dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.

v  Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara individual di kelas sesuai dengan perkembangan peserta didik dan konteks sekolah (beberapa contoh; meminta maaf, berterima kasih, meminta tolong, cuci tangan, mengantri, merapikan tempat duduk, dan sebagainya.

v  Memahami harapan kelompok terhadap dirinya untuk mencapai tujuan kelompok.

Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.

Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.

Fokus materi: Aku suka gotong royong

👉👉Capaian Pembelajaran IPAS

Pada topik ini peserta didik akan Mempelajari apa itu norma dan adat istiadat. Membedakan peraturan tertulis dan tidak tertulis dan Mengidentifikasi norma dan pentingnya norma di dalam lingkungan masyarakat.

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi norma.

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi adat istiadat.

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi norma atau adat istiadat yang berlaku di sekitarnya..


Sebelum belajar marilah Kita bersama sama membaca doa sebelum belajar 


Materi IPAS
Apresepsi
Masih inggatkah kalian dengan yang sudah dipelajari pada hari kemarin?? Minggu lalu kita sudah bersama sama mempelajari matei jenis jenis kebutuhan, semoga dapat dipahami dengan mudah ya nak....

Yuk kita lanjutkan materi nya masih tentang perbedaan norma dan adat istiadat.

Adat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan. 

Sedangkan norma adalah aturan atau ketentuan yang mengendalikan tingkah laku kelompok masyarakat. 

Norma dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan masyarakat bentuknya beragam, dapat berwujud tertulis maupun tidak tertulis. 

Fungsinya untuk mengatur kehidupan masyarakat, memelihara karakter asli daerah, dan menyelaraskan hubungan sosial. 

Adat Istiadat

Berdasarkan pengertian yang sederhana, adat adalah aturan yang dibuat masyarakat untuk masyarakat di daerah tertentu, secara turun-temurun sebagai warisan. 

Sama seperti aturan pada umumnya, ada dua bentuk adat istiadat di dalam kehidupan bermasyarakat, yakni adat tertulis dan adat tidak tertulis. 

Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda-beda, yang menjadi ciri khas daerah dan kehidupan masyarakat di daerah tersebut. 

Fungsi dari diberlakukannya adat istiadat adalah sebagai berikut.

- Kesepakatan aturan di masyarakat.

- Pengatur etika masyarakat.

- Memelihara kerukunan.

- Mengembangkan sikap saling menghargai.

- Menyatukan perbedaan. 

Norma

Norma diserap dari bahasa Belanda yaitu norm, yang berarti patokan, pedoman, atau pokok kaidah yang berlaku.

 norma dalam masyarakat.

Meskipun norma merupakan aturan, namun norma berbeda dengan hukum. Perbedaan norma dan hukum terletak pada pengertian, sanksi, dan sifatnya.

Norma biasanya berkaitan dengan aturan tidak tertulis yang mengatur kehidupan sosial di masyarakat, sehingga sifatnya tidak terlalu mengikat. 

Ketika seseorang melanggar norma, maka orang tersebut akan mendapat sanksi sosial yang tidak diatur berdasarkan hukum dan konstitusi negara. 

Norma berfungsi untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan berlaku.

Sebagai aturan dalam bermasyarkat, norma memiliki beberapa jenis, yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.

- Norma agama, merupakan sebuah aturan yang perlu dijalankan setiap orang sesuai dengan agama yang diyakini.

- Norma kesusilaan, merupakan norma yang bersumber dari hati nurani seseorang dan merupakan aturan tidak tertulis.

- Norma kesopanan, merupakan sebuah norma yang menekankan pada perbuatan seseorang untuk menjaga sopan santun serta tata krama.

- Norma hukum, merupakan jenis norma yang dibuat oleh badan yang bertanggung jawab, seperti pemerintah.

Materi Pendidikan Pancasila

Kerja sama atau yang biasa disebut sebagai gotong royong merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan adanya gotong royong, berbagai urusan akan lebih mudah diatasi. Maka itu, penting sekali untuk mengetahui tentang pola hidup secara bergotong royong.

Sebagai makhluk sosial, manusia yang banyak kekurangan mempunyai keterbatasan di berbagai hal, termasuk urusan dalam kehidupan sehari-hari.

Maka, dengan alasan tersebut manusia tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Dengan hidup gotong royong, banyak beban bisa menjadi lebih ringan.

Manfaat Gotong Royong

Nilai-nilai dalam Pancasila mengajarkan bahwa setiap warga negara Indonesia mesti menjauh dari perilaku dan sikap yang individualis atau egois.

Sikap individualis bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa sebab lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.

Sikap tersebut juga membuat pola hidup gotong royong antar-sesama warga negara menjadi sulit direalisasikan dalam kehidupan nyata.

Pola hidup gotong royong penting untuk ditumbuhkan di tengah masyarakat karena banyak sekali manfaatnya.

Berikut sejumlah manfaat dari gotong royong:

  • Pekerjaan yang berat menjadi ringan
  • Mempererat persaudaraan dan kerukunan
  • Menghilangkan perbedaan dan menciptakan kebersamaan
  • Membangun semangat gotong royong
  • Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
  • Kehidupan bermasyarakat menjadi nyaman, tentram dan damai.

Contoh Gotong Royong di Sekolah, Masyarakat, Rumah

Manusia merupakan makhluk sosial sehingga cenderung hidup berkelompok. Di kehidupan sehari-hari, pengelompokan itu membuat manusia bisa saling berinteraksi.

Contoh dari interaksi sosial tersebut terjadi di lingkungan sekolah, masyarakat, hingga rumah. Di 3 lingkungan itu, perilaku hidup gotong royong juga penting untuk diterapkan.

Dengan demikian, gotong royong bisa dilakukan di berbagai bidang. Gotong royong bisa dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Berikut ini contoh bentuk gotong royong dalam lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, serta lingkungan rumah.

1. Contoh Gotong Royong di Rumah

Dalam sebuah rumah, setiap anggota keluarga harus memahami peran dan kedudukannya, saling bekerja sama sekaligus menghormati. Dengan begitu, akan tercipta lingkungan keluarga harmonis.

Karena itu, pola hidup gotong royong juga sangat penting diterapkan di rumah. Berikut ini contoh bentuk gotong royong di lingkungan rumah:

  • Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian rumah
  • Menjaga kebersihan lingkungan rumah
  • Mematuhi setiap aturan yang telah ditetapkan dalam keluarga
  • Mengerjakan tugas masing-masing sesuai dengan kesepakatan bersama

2. Contoh Gotong Royong di Masyarakat

Pola hidup gotong royong juga penting diterapkan di lingkungan masyarakat. Tujuannya, dengan ada sikap gotong royong, terwujud kehidupan masyarakat yang harmonis, tertib, dan tentram.

Berikut contoh bentuk gotong royong di lingkungan masyarakat:

  • Pelaksanaan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan
  • Membantu tetangga yang sedang mengalami kesusahan
  • Ikut serta melaksanakan program sistem keamanan lingkungan (Siskamling)
  • Mematuhi aturan yang ada dalam masyarakat
  • Bersama-sama membersihkan sampah di lingkungan RT

3. Contoh Gotong Royong di Sekolah

Sebagai tempat berkumpulkan peserta didik dan guru, sekolah merupakan lingkungan yang perlu menjadi tempat penerapan sikap gotong royong.

Kebiasaan perilaku gotong royong di sekolah bisa membuat kegiatan pendidikan dan pembelajaran memberikan makna akan pentingnya solidaritas.

Lingkungan sekolah juga akan lebih kondusif dan harmonis karena berbagai urusan dan persoalan diatasi secara bersama-sama.

Contoh bentuk gotong royong di sekolah adalah sebagai berikut:

  • Membersihkan kelas secara berkelompok dan bergiliran
  • Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
  • Mengumpulkan dana sosial untuk membantu siswa miskin
  • Menyiapkan acara tahunan sekolah melibatkan lintas-kelas
  • Mengaktifkan kelompok belajar bersama

Contoh Gotong Royong di Bidang Sosial Budaya

Gotong royong perlu diterapkan di berbagai bidang. Salah satu yang berhubungan erat dengan isu kemasyarakatan adalah bidang sosial-budaya.

Permasalahan sosial yang sering kita jumpai di masyarakat antara lain kemiskinan, pengangguran, balapan liar, pelanggaran terhadap aturan atau norma, tawuran dan lain sebagainya.

Untuk mengatasi masalah-masalah itu, para warga perlu bergotongroyong. Adapun bentuk gotong royong dalam bidang sosial tersebut dapat bermacam-macam praktiknya.

Berikut contoh gotong royong di bidang sosial budaya:

  • Gotong royong memperbaiki jembatan yang roboh
  • Bersama-sama membersihkan aliran sungai untuk mencegah banjir
  • Membantu tetangga saat mengalami kesusahan
  • Bersama-sama mendirikan rumah tetangga yang roboh karena angin topan
  • Membantu korban bencana alam sesuai dengan kemampuan
  • Memberikan informasi kepada pihak berwajib saat ada peristiwa kriminal.
Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dengan gotong royong?
2. Dalam sebuah desa, masyarakat akan mengadakan acara pembersihan sawah bersama. Siapa saja yang dapat ikut serta dalam acara ini?

3. Dalam sebuah sekolah, siswa dan guru akan bekerja sama untuk menyelenggarakan acara lomba. Apa yang harus dilakukan siswa dan guru untuk menyelenggarakan acara tersebut?

4. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama adalah pengertian...

5. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama adalah pengertian...


Kesimpulan 
Alhamdulillah hari ini ini kita semua sudah mempelajari tentang materi sikap gotong royong dan norna , semoga kalian semua mudah dalam memahami materi yaa...

Penutup
Demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat dipahami yaa, Jangan lupa untuk pembelajaraan di hari esok  yaitu  P5
Semangat belajar 💪💪

0 komentar:

Posting Komentar