Selasa, 30 September 2025

Materi Ajar Selasa, 30 September 2025

 

Hari/Tanggal                   : Selasa, 30 September  2025

Fase / Kelas                    : C / 6A

Muatan Pembelajaran     :    1.  IPAS(Kedatatangan Bangsa Asing di Indonesia, Macam-Macam Perlawanannya)
                                             2. Bahasa Indonesia (Membaca dan memahami legenda)
                                             3. Seni Budaya (Kerajinan anyaman indonesia)
Metode Pembelajaaran    :  1. IPAS (Problem Based Learning)
                                            2. Bahasa Indonesia (Cooperative Learning)
                                            3. Seni Budaya (Mind Mapping)
Media Pembelajaran        : Video dan LKPD
                                           
Capaian Pembelajaran IPAS

Murid memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotic dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim;sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlakudi wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif dilingkungan sekitar.

Tujuan Pembelajaran IPAS :

Murid dapat menjelaskan Kedatatangan Bangsa Asing di Indonesia, Macam-Macam Perlawanannya

Capaian Pembelaaran Bahasa Indonesia

Pada akhir fase C, Murid  mampu menganalisis informasi berupa fakta dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks (fiksi dan informasional) yang disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta mampu menulis teks naratif dan surat untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia 

· Murid dapat  Membaca dan memahami legenda.

Capaian Pembelajaran Seni rupa

Pada akhir fase C, Murid mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. Murid  mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Murid mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni.

Tujuan Pembelajaran Seni Rupa

Siswa mampu memahami kerajinan anyaman Indonesia

Materi  IPAS

Kedatangan Bangsa-Bangsa Asing di Indonesia

Kedatangan Bangsa Portugis

Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia telah menjadi bagian penting dalam sejarah perdagangan dan penjelajahan maritim Benua Eropa. Pada awalnya, para pelaut Portugis berlayar menuju Malaka dengan tujuan melakukan perdagangan di wilayah nusantara yang kaya akan rempah-rempah. Namun, niat mereka tidak berhenti di situ, karena mereka juga ingin mengendalikan jalur perdagangan dan wilayah penghasil rempah-rempah di kawasan ini.

Kedatangan Bangsa Spanyol

Kedatangan Bangsa Spanyol ke wilayah Timur, termasuk Indonesia, menyusul langkah Bangsa Portugis. Seperti para pendahulunya, Spanyol juga memiliki tujuan ekonomi dalam melakukan perdagangan rempah-rempah. Namun, tujuan mereka tidak berhenti di situ, karena mereka juga membawa semangat “gold, glory, dan gospel” (emas, kemuliaan, dan penginjilan) dalam penjelajahan wilayah yang mereka kunjungi.

Bangsa Spanyol memilih wilayah Tidore di Maluku sebagai salah satu tempat tujuan kedatangan mereka. Ketika tiba di Maluku, terjadi persaingan antara dua kerajaan setempat, yaitu Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Kerajaan Ternate mendapat dukungan dari Bangsa Portugis, sementara Kerajaan Tidore mendapat dukungan dari Bangsa Spanyol.

Kedatangan Bangsa Belanda

Bangsa Eropa selanjutnya yang datang ke Indonesia adalah Belanda. Pada tahun 1596, mereka melakukan pelayaran dan berhasil mencapai daerah Banten. Setelah itu, Belanda terus melakukan pelayaran hingga akhirnya menemukan tujuan utama mereka, yaitu wilayah Timur Indonesia yang terkenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah.

Kekuasaan Belanda di Indonesia

Kekuasaan Belanda di Indonesia telah berlangsung selama hampir 350 tahun, menjadikannya bangsa Eropa yang paling lama menguasai wilayah ini. Pengaruh kehadiran bangsa Eropa di Indonesia bermula dari minat mereka terhadap rempah-rempah yang melimpah di wilayah Nusantara, mendorong mereka untuk berdagang dan menjalin hubungan dengan masyarakat setempat.

Bangsa Belanda mencapai keberhasilan dalam upaya penjajahannya dengan pembentukan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada tahun 1602. Sebagai perusahaan dagang Hindia Timur yang berbasis di Amsterdam, Belanda, VOC memiliki keistimewaan dalam melakukan penebangan tanaman rempah-rempah, mengeluarkan mata uang sendiri, serta memiliki angkatan perang sendiri. Monopoli perdagangan dan tindakan sewenang-wenang VOC menyebabkan dampak buruk pada rakyat Indonesia.

Kedatangan Bangsa Inggris

Selanjutnya, bangsa Eropa yang melakukan pelayaran ke Indonesia adalah Inggris. Perdagangan rempah-rempah menjadi bisnis yang sangat menguntungkan bagi bangsa-bangsa Eropa, dan hal ini mendorong mereka untuk berusaha memperoleh rempah-rempah dari daerah produsen utamanya, yaitu Indonesia.

Pada awalnya, semua bangsa Eropa yang datang ke Indonesia memiliki tujuan yang sama, yakni untuk berdagang dan memperoleh rempah-rempah. Namun, seiring berjalannya waktu, ambisi mereka berkembang dan mereka menginginkan keuntungan yang lebih besar. Mereka mulai berupaya untuk melakukan monopoli perdagangan di wilayah ini, dan pada akhirnya, bahkan melakukan penjajahan.

Materi Bahasa Indonesia 

Legenda adalah sebuah cerita rakyat yang menggambarkan kejadian-kejadian yang diyakini oleh masyarakat, sebagai sebuah bagian dari sejarah atau mitos di tempat tersebut.

Kisah-kisah yang dijadikan cerita legenda, seringkali dianggap sebagai bagian dari kepercayaan kolektif suatu masyarakat. Meskipun terkadang, cerita legenda memiliki elemen fantasi atau supranatural yang tidak bisa ditangkap oleh akal kita. Legenda seringkali menceritakan tentang peristiwa-peristiwa atau tokoh-tokoh yang dianggap penting atau luar biasa oleh masyarakat yang dinilai memiliki unsur keajaiban, keajaiban, atau supernatural. 

Legenda dituturkan dari generasi ke generasi baik secara lisan maupun tertulis, dan dapat dijadikan sebagai warisan budaya suatu bangsa atau daerah. Legenda memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya dan moralitas, serta penyampaian nilai-nilai luhur dan kepercayaan yang dipegang oleh masyarakat.

Ciri-Ciri Legenda

Teman-teman sudah paham tentang arti dari legenda bukan? Legenda juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan bentuk cerita yang lainnya, lhoApa saja ciri-ciri legenda, berikut penjelasannya:

  1. Legenda mengandung unsur fantasi atau kesaktian-kesaktian dari orang-orang terdahulu. Kesaktian itu bisa berbentuk tenaga dalam, kesaktian yang diberikan oleh benda-benda atau ajaran-ajaran.
  2. Banyak mengandung unsur keajaiban yang sering tidak masuk di akal kita, seperti terbang, binatang berubah menjadi manusia, dan yang lainnya.
  3. Selalu dihubungkan dengan hal-hal yang gaib.
  4. Memiliki unsur sejarah yang kuat tetapi perlu dibuktikan dengan menghilangkan unsur folklor terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan legenda diwariskan  secara lisan dan kemungkinan informasi yang terdistorsi sangatlah besar.
  5. Dituturkan secara lisan atau tertulis. Awalnya, legenda dituturkan secara lisan dari mulut ke mulut, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak legenda yang sudah ditulis.
  6. Memiliki nilai dan amanat dalam setiap ceritanya.


 Materi Seni Rupa 

Pengertian anyaman Anyaman adalah serat yang dirangkai sehingga membentuk benda yang kaku. Benda tersebut berbentuk keranjang, tas, dan barang keperluan sehari-hari. Kerajinan ini sering dibuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan, seperti bambu, rotan, kulit kayu, pandan, dan rumput.

Berdasarkan bahannya, anyaman dikelompokkan menjadi:
1. Anyaman daun bengkuang, seperti tikar dan tudung saji 
2. Anyaman daun pandan, seperti tikar sembahyang dan hiasan dinding 
3. Anyaman bambu, seperti tempat nasi, tempat pakaian, dan tas
4. Anyaman rotan, seperti bakul dan tempat ayunan anak
5. Anyaman lidi, seperti wadah buah dan telur
6. Anyaman pelepah pisang, seperti tempat tembakau dan tempat sirih Anyaman tali kur, seperti tas dan hiasan gantungan kunci. 

Sementara itu, berdasarkan ciri-ciri fisiknya, anyaman dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
1. Anyaman datar dapat dibentuk sesuai pola dan bentuknya. Pembentukan pola ini membutuhkan ketelitian dan keahlian tangan esktra. 
2. Anyaman Tiga dimensi Merupakan pengembangan bentuk anyaman tradisional yang berbentuk sederhana dan menekankan pada nilai seni dan fungsionalitasnya. Misal tas, kursi, dan wadah.
3. Macrame Adalah keahlian tangan menyimpul bahan dengan bantuan alat pengait, seperti jarum. Dengan teknik ini, perajin dimudahkan untuk membentuk sambungan serta menciptakan pola baru yang lebih bagus. Benda anyaman yang dibuat dengan macrame, antara lain taplak meja, keset, dan suvenir.

Penutup
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat. dan kita akan lanjutkan pada pertemua selanjutnya.

Senin, 29 September 2025

Materi Ajar, Senin 29 Septeber 2025



Hari/Tanggal                   : Senin, 29 September  2025

Fase / Kelas                    : C / 6A

Muatan Pembelajaran     :   1. Pendidikan Pancasila (Noema-norma dalam kehidupanku)
                                            2. Bahasa Indonesia (mengidentifikasi ide pokok)
Metode Pembelajaaran    :  1. (Problem based Learning (PBL)
                                            2. Demonstrasi (bahasa Indonesia)
Media Pembelajaran        : LKPD

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila 

Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.

Capaian Pembelaaran Bahasa Indonesia

Pada akhir fase C, Murid  mampu menganalisis informasi berupa fakta dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks (fiksi dan informasional) yang disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta mampu menulis teks naratif dan surat untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.

Tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila 

Murid diharapkan dapat memahami noma norma  dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia 

· Murid mengenal tokoh Joey Alexander dan prestasinya.

· Murid mengidentifikasi ide pokok artikel tentang musisi Indonesia.

Materi Pendidikan Pancasila

Kata norma sering digunakan ketika masyarakat sedang membicarakan ketertiban dan keteraturan dalam hidup bersama.

Menurut KBBI, norma adalah suatu aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok atau warga komunitas.

Jenis Norma dalam Masyarakat

Secara umum, berdasarkan tingkat hukumannya, norma itu dibagi menjadi empat jenis. Berikut ini di antaranya:

  • Norma kesopanan
  • Norma agama
  • Norma kesusilaan
  • Norma hukum

Berikut penjelasannya:

1. Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah aturan tata krama atau tingkah laku dalam masyarakat yang bersumber dari kebiasaan sehari-hari.

Misalnya, aturan atau tata cara makan bersama, cara berpakaian, berkata-kata, cara menyapa, hingga tentang sikap tubuh.


Sebaliknya, di Indonesia bagian timur, keterusterangan lebih disukai daripada berkata menggunakan kata-kata kiasan.

Bagi beberapa masyarakat Indonesia, menatap mata lawan bicara dianggap tidak sopan, apalagi pada orang tua.

Sebaliknya, masyarakat Eropa justru menganggap tidak sopan jika tidak menatap lawan bicara ketika berbincang.

Pertemuan banyak orang dengan berbagai latar belakang dapat mengubah kebiasaan terkait norma kesopanan ini.

2. Norma Agama

Norma agama adalah aturan yang menjadi pedoman bagi para pemeluk agama yang bersumber atas penafsiran kitab sucinya.

Perlu diketahui, sifat norma agama ini mutlak. Ini artinya, penganut agama tertentu diwajibkan menaati norma ini.

Dalam norma agama, tiap-tiap pemeluknya akan menemukan anjuran, perintah, atau larangan tentang hal-hal tertentu.

Misalnya, anjuran untuk lebih baik memberi, perintah untuk menyayangi makhluk hidup, hingga larangan berbuat jahat.

3. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah aturan tentang baik dan buruk berdasarkan kejujuran hati dan menuntun seseorang untuk berbuat baik.

Norma ini bersifat universal, artinya semua orang di dunia memilikinya, namun perwujudannya berbeda.

Contoh norma kesusilaan adalah keharusan untuk jujur dalam segala tindakan, peduli, dan tidak melecehkan orang lain. 

Selain itu, berempati atau memahami perasaan orang lain, tidak sombong, tahu balas budi juga termasuk norma kesusilaan.

Sanksi atas pelanggaran norma kesusilaan adalah perasaan bersalah, menyesal, cemas, dan malu, teman-teman.

4. Norma Hukum

Norma hukum adalah aturan yang dibuat oleh badan yang bertanggung jawab, seperti oleh pemerintah.

Norma hukum ini memiliki sifat yang memaksa. Fungsinya untuk menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat.

Selain itu, norma ini juga berfungsi untuk memastikan keadilan yang diterima oleh setiap masyarakat. 

Contoh norma hukum, seperti wajib membayar pajak, tidak melakukan tindakan kriminal, hingga taat lalu lintas.

Kalau ada norma hukum yang dilanggar, maka orang itu akan mendapat hukuman atau sanksi yang tegas.

Materi Bahasa Indonesia 

Pengertian Ide Pokok

Apa itu ide pokok? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide pokok artinya rancangan, gagasan, atau cita-cita yang tersusun dalam pikiran. Nah, kalau kita pahami dari sudut pandang soal Bahasa Indonesia, ide pokok adalah sebuah topik atau pesan yang dibahas dalam sebuah paragraf. 

Ide pokok dapat disebut sebagai kalimat utama, gagasan pokok, gagasan utama, gagasan pikiran, dan pokok pikiran. 

Ciri-Ciri Ide Pokok

Supaya lebih mudah, ide pokok sebuah paragraf bisa kita jumpai dengan melihat ciri-ciri berikut:

  1. Ide pokok diikuti oleh kalimat penjelas atau kalimat pendukung untuk menjelaskan lebih lanjut. 
  2. Ide pokok biasanya menjadi sebagai pusat atau inti pembahasan.
  3. Ide pokok memuat informasi yang lebih umum.
  4. Ide pokok dapat berdiri sendiri meskipun kalimat pendukungnya diganti atau dihilangkan.

 

Fungsi Ide Pokok

Dalam satu paragraf hanya terdapat satu ide pokok. Fungsinya untuk membantu pembaca memahami pesan atau argumen yang ingin disampaikan. Ide pokok juga berfungsi untuk merangkum keseluruhan kalimat yang terdapat pada paragraf.

Nah, dari sisi penulis, peran ide pokok tak kalah penting loh. Adanya ide pokok memudahkan mereka untuk menyampaikan informasi yang terstruktur, jelas, efektif, serta tidak keluar dari topik yang dibahas.

 

Cara Menentukan Ide Pokok

Untuk menemukan ide pokok dalam sebuah bacaan, kamu dapat menggunakan teknik skimming. Dengan skimming, kamu bisa menentukan ide pokok lebih cepat. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Perhatikan judul bacaan.
  2. Tandai kalimat atau kata penting.
  3. Simak kalimat yang terdapat pada awal atau akhir paragraf.
  4. Jika ada, kamu juga bisa menemukan ide pokok lewat infografis di paragraf tersebut.

 

Letak Ide Pokok

Kebanyakan dari kita menganggap ide pokok hanya terletak pada paragraf pertama. Padahal, kita bisa menemukan ide pokok di awal, akhir, atau campuran antara awal dan akhir paragraf. Berikut contohnya:

1. Paragraf Deduktif

Pada paragraf deduktif, kita dapat menemukan ide pokok atau gagasan utama pada awal paragraf. Ide pokok atau gagasan utama akan diutarakan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung. Karenanya, paragraf deduktif mempunyai alur tulisan dari khusus ke umum. Dalam paragraf ini, hal-hal yang menjadi inti pembicaraan telah disampaikan di kalimat awal sebelum menuliskan ide pendukung lainnya.

Contoh:

Pendidikan merupakan kunci utama untuk membuka pintu kesuksesan dalam kehidupan. Pertama, melalui pendidikan, seseorang memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia pekerjaan. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan mengembangkan keterampilan tertentu, individu dapat menemukan peluang karir yang lebih baik. Kedua, pendidikan juga membantu membentuk karakter dan kepribadian. Nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan di sekolah memainkan peran penting dalam membentuk individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat. Terakhir, pendidikan membuka pintu akses ke berbagai peluang. Dengan memiliki latar belakang pendidikan yang baik, seseorang dapat mengakses peluang pendidikan lanjutan, pelatihan pekerjaan, dan pengembangan diri yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Ide pokok paragraf ini terletak pada kalimat pendidikan merupakan kunci utama untuk membuka pintu kesuksesan dalam kehidupan”Ide pokok kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang menerangkan alasan pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.

 

2. Paragraf Deduktif

Pada paragraf induktif, kita dapat menemukan ide pokok atau gagasan utama ada di akhir paragraf. Kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung akan diutarakan terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan ide pokok atau gagasan utama suatu paragraf. Itu sebabnya paragraf induktif memiliki alur penulisan dari umum ke khusus. Pada paragraf ini, awal kalimat membahas hal yang bersifat umum, kemudian baru ide pokoknya dituliskan di akhir kalimat. 

Contoh:

Yoga, olahraga yang berasal dari India telah menjadi fenomena global dalam mewujudkan hidup sehat. Dengan menggabungkan gerakan tubuh, pernapasan, dan pemikiran, yoga tidak hanya membentuk kebugaran fisik, tetapi juga memberikan dampak positif secara menyeluruh. Melalui latihan postur tubuh, yoga meningkatkan kekuatan, kelenturan, dan keseimbangan, menciptakan manfaat nyata untuk kondisi fisik kita. Selain itu, fokus pada teknik pernapasan membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Kesimpulannya, yoga bukan hanya latihan, melainkan suatu pendekatan holistik yang merangkul kesehatan dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan.

Ide pokok paragraf ini terletak pada kalimat yoga bukan hanya latihan, melainkan suatu pendekatan holistik yang merangkul kesehatan dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Kalimat terakhir ini merangkum kalimat sebelumnya yang berada di awal dan tengah paragraf.

 

3. Paragraf Campuran

Paragraf Campuran yang disebut juga paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal dan akhir. Meski terdapat dua kali pemunculan kalimat utama, bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Adanya dua kalimat utama itu hanya sebagai bentuk pengulangan gagasan utama sekaligus untuk mempertegas informasi yang disampaikan.

Contoh:

Hutan memiliki manfaat yang luar biasa bagi manusia. Di hutan tumbuh bermacam-macam tumbuhan yang dapat mencegah banjir, erosi, dan tanah longsor. Hewan-hewan juga dapat hidup bebas di hutan, kita juga dapat memanfaatkan hutan sebagai tempat wisata dan cadangan oksigen. Sayangnya, banyak oknum yang serakah yang membabat habis hutan demi kepentingan pribadi. Maka dari itu, penting untuk menjaga hutan demi keberlangsungan hidup anak cucu kita.

Ide pokok paragraf ini terletak pada kalimat pertama hutan memiliki manfaat yang luar biasa bagi manusia” dan kalimat terakhir yaitu “penting menjaga hutan demi keberlangsungan hidup anak cucu kita”.

Contoh Ide Pokok

Contoh Ide Pokok 1

Kini pembuatan makanan berbahan dasar buah mangrove sudah mulai dikembangkan. Salah satu kelompok masyarakat yang berupaya untuk terus mengembangkannya adalah ibu-ibu nelayan di Balikpapan. Meskipun tidak langsung berhasil, akhirnya mereka berhasil memanfaatkan beberapa jenis mangrove menjadi aneka makanan, seperti kolak, sayur, dan permen. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memanfaatkan buah mangrove menjadi makanan yang lebih berguna dan bernilai ekonomi tinggi. 

Ide pokok: Pengembangan makanan berbahan dasar buah mangrove. 

Kalimat utama: Kini pembuatan makanan berbahan dasar buah mangrove sudah mulai dikembangkan.

Kesimpulan


Penutup
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat. dan kita akan lanjutkan pada pertemua selanjutnya.